Apa itu SIDOARJO? Dimana
sih SIDOARJO? Mungkin banyak yang belom tahu tentang kota Sidoarjo, namun
jangan salah kota ini memiliki banyak keunikandan ciri khas yang wajib kalian
ketahui. kota penghubung antara dua kota besar yaitu Surabaya dan Malang, dan termasuk dalam kawasan Gerbangkertasusila. kota ini
juga mempunyai icon yang sangat penting yaitu Udang dan Bandengnya, namun
selain itu ada juga icon yang tidak kalah penting dari kota Sidoarjo yaitu
Lumpur Lapindo. Lumpur Lapindo bisa juga dikatakan sebagai bencana. bencana
yang terjadi 29 Mei 2006. namun sekarang Lumpur Lapindo menjadi destinasi
wisata yang ada di sidoarjo dan juga sebagai mata pencaharian warga Sidoarjo. Nah kali ini postingan saya akan membahas keunikan dari kota SIDOARJO
SEJARAH SIDOARJO
Sidoarjo dulu dikenal
sebagai pusat Kerajaan Janggala. Pada masa kolonialisme Hindia Belanda, daerah
Sidoarjo bernama Sidokare, yang merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya.
Daerah Sidokare dipimpin oleh seorang patih bernama R. Ng. Djojohardjo,
bertempat tinggal di kampung Pucang Anom yang dibantu oleh seorang wedana yaitu
Bagus Ranuwiryo yang berdiam di kampung Pangabahan. Pada 1859, berdasarkan
Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859
Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu
Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokari. Sidokare dipimpin R. Notopuro
(kemudian bergelar R.T.P Tjokronegoro) yang berasal dari Kasepuhan. Ia adalah
putra dari R.A.P. Tjokronegoro, Bupati Surabaya. Pada tanggal 28 Mei 1859, nama
Kabupaten Sidokare, yang memiliki konotasi kurang bagus diubah menjadi
Kabupaten Sidoarjo.
Wilayah Kabupaten Sidoarjo
berada di dataran rendah. Sidoarjo dikenal dengan sebutan Kota Delta, karena berada di antara dua sungai besar pecahan Kali
Brantas, yakni Kali Mas dan
Kali Porong. Kota Sidoarjo berada di selatan Surabaya, dan secara geografis
kedua kota ini seolah-olah menyatu.
NYADRAN
Di
Jawa, pada bulan Ruwah ( kalender Jawa ) ada tradisi yang dinamakan Ruwatan.
Bentuk –bentuk Ruwatan ini dapat berupa bersih Desa ,Ruwah desa atau lainnya.
Di
Sidoarjo tepatnya di Desa Balongdowo Kecamatan Candi ada tradisi
masyarakat yang dilakukan setiap bulan Ruwah pada saat bulan purnama.
Tradisi
tersebut dinamakan Nyadran, Nyadran ini merupakan adat bagi para nelayan kupang
desa Balongdowo sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Bentuk
kegiatan Nyadran berupa pesta peragaan cara mengambil kupang di tengah laut
selat Madura.
Nyadran
di Sidoarjo mempunyai ciri khas tersendiri. Kegiatan Nyadran dilakukan oleh
masyarakat Balongdowo yang mata pencaharian sebagai nelayan kupang, pada siang
harinya sangat disibukkan dengan kegiatan persiapan pesta upacara meski puncak
acaranya pada tengah malam.
Kegiatan
ini dilakukan pada dini hari sekitar pukul 1 pagi. Orang- orang berkumpul untuk
melakukan keliling. Perjalanan dimulai dari Balongdowo Kec, Candi menempuh
jarak 12 Km. Menuju dusun Kepetingan Ds. Sawohan Kec. Buduran. Perjalanan ini
melewati sungai desa Balongdowo, Klurak kali pecabean, Kedung peluk dan
Kepetingan ( Sawohan ).
MAKANAN KHAS
LONTONG KUPANG
LONTONG KUPANG
Kupang adalah sejenis kerang laut yang
berukuran sangat kecil. Kupang yang digunakan dalam makanan ini berwarna putih
kekuning-kuningan yang biasanya disebut kupang beras. Sesuai dengan namanya, ia
disajikan dengan potongan2 lontong dan diberi kuah air rebusan kupang. Sebelum
disajikan di atas piring digerus gula merah, bawang putih, petis udang, dan
cabai (sesuai request konsumen) lalu diberi sedikit perasan jeruk, sedangkan
kupangnya direbus dengan daun bawang dan bawang putih.
SUMBER: https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sidoarjo
http://www.kebudayaanindonesia.com/2015/01/gurihnya-jajanan-khas-sidoarjo.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar