Selasa, 26 Juni 2018

SEJARAH, KEUNIKAN, DAN CIRI KHAS KOTA SIDOARJO


Apa itu SIDOARJO? Dimana sih SIDOARJO? Mungkin banyak yang belom tahu tentang kota Sidoarjo, namun jangan salah kota ini memiliki banyak keunikandan ciri khas yang wajib kalian ketahui. kota penghubung antara dua kota besar yaitu Surabaya dan Malang, dan termasuk dalam kawasan Gerbangkertasusila. kota ini juga mempunyai icon yang sangat penting yaitu Udang dan Bandengnya, namun selain itu ada juga icon yang tidak kalah penting dari kota Sidoarjo yaitu Lumpur Lapindo. Lumpur Lapindo bisa juga dikatakan sebagai bencana. bencana yang terjadi 29 Mei 2006. namun sekarang Lumpur Lapindo menjadi destinasi wisata yang ada di sidoarjo dan juga sebagai mata pencaharian warga Sidoarjo. Nah kali ini postingan saya akan membahas keunikan dari kota SIDOARJO


SEJARAH SIDOARJO

Sidoarjo dulu dikenal sebagai pusat Kerajaan Janggala. Pada masa kolonialisme Hindia Belanda, daerah Sidoarjo bernama Sidokare, yang merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya. Daerah Sidokare dipimpin oleh seorang patih bernama R. Ng. Djojohardjo, bertempat tinggal di kampung Pucang Anom yang dibantu oleh seorang wedana yaitu Bagus Ranuwiryo yang berdiam di kampung Pangabahan. Pada 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokari. Sidokare dipimpin R. Notopuro (kemudian bergelar R.T.P Tjokronegoro) yang berasal dari Kasepuhan. Ia adalah putra dari R.A.P. Tjokronegoro, Bupati Surabaya. Pada tanggal 28 Mei 1859nama Kabupaten Sidokare, yang memiliki konotasi kurang bagus diubah menjadi Kabupaten Sidoarjo.


GEOGRAFI

Wilayah Kabupaten Sidoarjo berada di dataran rendah. Sidoarjo dikenal dengan sebutan Kota Delta, karena berada di antara dua sungai besar pecahan Kali Brantas, yakni Kali Mas dan Kali Porong. Kota Sidoarjo berada di selatan Surabaya, dan secara geografis kedua kota ini seolah-olah menyatu. 


KEBUDAYAAN SIDOARJO


NYADRAN



Di Jawa, pada bulan Ruwah ( kalender Jawa ) ada tradisi yang dinamakan Ruwatan. Bentuk –bentuk Ruwatan ini dapat berupa bersih Desa ,Ruwah desa atau lainnya.
Di  Sidoarjo tepatnya di Desa Balongdowo Kecamatan Candi  ada tradisi masyarakat yang dilakukan setiap bulan Ruwah pada saat bulan purnama.
Tradisi tersebut dinamakan Nyadran, Nyadran ini merupakan adat bagi para nelayan kupang desa Balongdowo sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Bentuk kegiatan Nyadran berupa pesta peragaan cara mengambil kupang di tengah laut selat Madura. 
Nyadran di Sidoarjo mempunyai ciri khas tersendiri. Kegiatan Nyadran dilakukan oleh masyarakat Balongdowo yang mata pencaharian sebagai nelayan kupang, pada siang harinya sangat disibukkan dengan kegiatan persiapan pesta upacara meski puncak acaranya pada tengah malam.

Kegiatan ini dilakukan pada dini hari sekitar pukul 1 pagi. Orang- orang berkumpul untuk melakukan keliling. Perjalanan dimulai dari Balongdowo Kec, Candi menempuh jarak 12 Km. Menuju dusun Kepetingan Ds. Sawohan Kec. Buduran. Perjalanan ini melewati sungai desa Balongdowo, Klurak kali pecabean, Kedung peluk dan Kepetingan ( Sawohan ).

MAKANAN KHAS

LONTONG KUPANG

Kupang adalah sejenis kerang laut yang berukuran sangat kecil. Kupang yang digunakan dalam makanan ini berwarna putih kekuning-kuningan yang biasanya disebut kupang beras. Sesuai dengan namanya, ia disajikan dengan potongan2 lontong dan diberi kuah air rebusan kupang. Sebelum disajikan di atas piring digerus gula merah, bawang putih, petis udang, dan cabai (sesuai request konsumen) lalu diberi sedikit perasan jeruk, sedangkan kupangnya direbus dengan daun bawang dan bawang putih.



SUMBER: https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sidoarjo
                   ​http://www.kebudayaanindonesia.com/2015/01/gurihnya-jajanan-khas-sidoarjo.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ASET YANG DIMILIKI UMM

RS UMM Rumah Sakit Pendidikan (Teaching Hospital) Universitas Muhammadiyah Malang akan dibangun di atas tanah ukuran 32.834 m 2 ...